Kamis, 29 November 2018

Kuliah Multimedia Gizi


Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Hai postingan kali ini aku akan menceritakan sedikit mengenai mata kuliah Multimedia Gizi. Sebelumnya aku kasih tahu siapa dosen dibalik kuliah Multimedia Gizi di Ilmu Gizi Universitas Muhammadiyah Surakarta, pengen tahu siapa beliau?


Beliau adalah Yogiek Indra Kurniawan, dosen dari Fakultas Komunikasi dan Informatika di Universitas Muhammadiyah Surakarta. Beliau dosen paling gokil dan bawaannya santai jadi nggak bosen pada saat mengikuti perkuliahan.

Kembali ke topic utama, pengalaman aku selama mengikuti kelas Multimedia Gizi suasananya nyaman dan nggak bosenin malah banyak ketawanya, tugasnya pun fun-fun aja sih dikasih mah suka, beda dengan mata kuliah lain yang dengerin mau ada tugas sudah lemes tapi kalau multimedia gizi tugasnya lebih menuangkan ide kreatif kita dalam media jadi ya kayak mainan gitu. Hahaha…

Selama ikut kuliah tugasnya suruh bikin Power Point, Poster dan blog yang aku sekarang ini merupakan tugas dari beliau dan pengumpulan tugas diberi waktu sekitar dua mingguan jadi lebih banyak waktu untuk menuangkan kekreatifan kita. Pokoknya beliau dosen terbaik paling mengerti kondisi mahasiswanya, yah… karena banyak tugas gitu maklum lah anak transfer harus dimengerti. Hehehe…

Profil Program Studi Ilmu Gizi



Visi
Pada tahun 2029, Program Studi Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammmadiyah Surakarta (FIK UMS) menjadi pusat pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS)di bidang gizi yang islami dan memberikan arah perubahan.

Misi
1.      Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni di bidang gizi yang islami yang berdampak positif pada terwujudnya masyarakat utama yang sehat.
2.      Mengembangkan sumber daya manusia yang kompeten di bidang gizi berdasarkan nilai-nilai keislaman

Tujuan
1.      Menjadi program studi yang unggul dalam pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni di bidang gizi yang Islami
2.      Menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten di bidang gizi dan Islami
3.      Menjadi program studi yang berkelanjutan dengan tata kelola yang unggul dan Islami

Profil Lulusan
Secara umum profil lulusan PS Ilmu Gizi FIK UMS adalah menjadi pribadi Islami yang unggul dalam penguasaan dan penerapan IPTEKS di bidang gizi untuk kebaikan bersama, memiliki wawasan keIndonesiaan dan ketrampilan hidup (lifesklill) terutama dalam kaitannya dengan keterampilan berkomunikasi dan mengelola lingkungan.

Secara khusus, lulusan PS Ilmu Gizi FIK UMS diharapkan memiliki kualifikasi sebagai berikut:
1.      Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan agama, moral dan etika (derivasi dari nilai amanah, ‘adl, khalifah, dan ibadah).
2.      Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan peradaban berdasarkan Pancasila (derivasi dari nilai ‘adl,khalifah, istishlah, ibadah, dan wawaasan keIndonesiaan).
3.      Berperan sebagai  warga  negara   yang bangga  dan   cinta   tanah   air,  memiliki nasionalisme serta rasa tanggungjawab pada negara dan bangsa (derivasi dari nilai khalifah, wawasan keindonesiaan, dan life-skills).
4.      Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama dan kepercayaan serta pendapat/temuan orisinal orang lain (derivasi dari ‘ilm, istishlah, khalifah, life-skill, dan wawasan keIndonesiaan).
5.      Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial, serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan (derivasi dari nilai-nilai khalifah, istishlah, lifeskill).
6.      Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara (derivasidari nilai ‘adl, khalifah, dan lifeskills).
7.      Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik (derivasi dari nilai tauhid, ‘ilm,amanah, dan ‘adl).
8.      Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya secara mandiri (derivasi dari nilai amanah, dan life-skills).
9.      Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan dan kewirausahaan (derivasidari nilai khalifah, amanah, dan lifeskills).
10.  Ihsan dan fastabiqul khairot (derivasi dari istishlah dan ‘ibadah).
11.  Mampu menginternalisasi nilai-nilai keIslaman di bidang gizi.
12.  Mampu mengelola skrining klien sebagai dasar pemberian asuhan gizi terstandar.
13.  Mampu mengelola asuhan gizi terstandar secara langsung ke klien pada kondisi sehat atau tanpa komplikasi.
14.  Mampu mengelola penyelenggaraan makanan.
15.  Mampu mengelola program penjaminan mutu makanan dan minuman.
16.  Mampu mengembangkan menu guna mendukung penyelenggaraan makanan.
17.  Mampu mengelola konseling dan edukasi gizi pada klien sesuai kondisi sasaran.
18.  Mampu mengelola pengembangan dan pemasaran produk.
19.  Mampu mengelola penelitian ilmiah bidang gizi.
20.  Mampu berkomunikasi dengan Bahasa Inggris.
21.  Mampu mengoperasikan perangkat lunak gizi.
22.  Mampu mengembangkan makanan enteral lewat pipa non-comersial.
23.  Mampu menerapkan modern food safety system.

Fasilitas yang ada di Ilmu Gizi Universitas Muhammadiyah Surakarta ada 6 laboratorium, antaralain:
1.      Laboratorium Penyelenggaraan Makanan
Laboratorium Penyelenggaraan Makanan menfasilitasi poses belajar mengajar guna menunjang pencapaian kompetensi mahasiswa di bidang penyelenggaraan makanan individu/institusi untuk kebutuhan normal maupun dalam keadaan sakit/memerlukan diet khusus.
Berlokasi di lantai 4 gedung FIK UMS,beberapa praktikum yang diselenggarakan di LPM meliputi Gizi Kuliner, Ilmu Gizi Daur Kehidupan dan Dietetik/Terapi Diet.
2.      Laboratorium Edukasi dan Diagnosis Gizi
Laboratorium Edukasi dan Diagnosis Gizi menfasilitasi proses belajar mengajar yang ditujukan untuk mencapai kompetensi mahasiswa dalam pengukuran status gizi secara antropometri serta mendesain, membuat dan menggunakan media edukasi untuk aktivitas penyuluhan dan konseling gizi. Laboratorium ini dilengkapi dengan peralatan antropometri seperti timbangan berat badan, pita LILA, microtoicecalliperbabyboard, etc. serta media dan software konseling gizi seperti program nutriclinnutrisurvey, dan berbagai leaflet maupun media penyuluhan lain seperti poster, fliptchartfanel graph, etc.
3.      Laboratorium Ilmu Pangan
Laboratorium Ilmu Pangan menfasilitasi kegiatan praktikum Mata Kuliah Ilmu Bahan Makanan, Ilmu Teknologi Pangan, dan Kehalalan Pangan.
4.      Laboratorium Uji Organoleptik
Laboratorium ini memfasilitasi uji cita rasa dan kesukaan terhadap produk makanan khususnya dari hasil pengembangan resep atau formula
5.      Laboratorium Kimia dan Mikrobiologi
Laboratorium Kimia dan Mikrobiologi merupakan laboratorium terpadu yang dikelola oleh Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UMS dan digunakan bersama oleh semua program studi yang ada di FIK. Laboratorium Kimia menfasilitasi praktikum Kimia Dasar, Biokimia, Analisis Zat Gizi dan Pengawasan Mutu Makanan, sedangkan Laboratorium Mikrobiologi memfasilitasi praktikum Mikrobiologi Pangan seperti penentuan kualitas air dan makanan secara mikrobiologi.
6.      Laboratorium Komputer
Laboratorium ini memfasilitasi praktikum pengolahan data penelitian dengan menggunakan program aplikasi Ms Office, SPSS dan beberapa program khusus di bidang gizi seperti Nutri survey dan WHO Anthro.

Sumber : gizi.ums.ac.id

Poster Gizi






Menteri Kesehatan RI, Nila F Moeloek, mengungkapkan beberapa masalah keSEHATan yang dialami dan mengancam masa depan remaja Indonesia. Empat masalah keSEHATan yang dinilai paling sering dialami oleh remaja Indonesia antara lain kekurangan zat besi (anemia), kurang tinggi badan (stunting), kurang energi kronis (kurus), dan kegemukan atau obesitas.
Perlu diketahui bila remaja menurut UU Perlindungan Anak adalah seseorang yang berusia antara 10-18 tahun, dan merupakan kelompok penduduk Indonesia dengan jumlah yang cukup besar (hampir 20% dari jumlah penduduk). Remaja merupakan calon pemimpin dan pengerak pembangunan di masa depan.
Karena itu remaja merupakan masa yang sangat berharga bila mereka berada dalam kondisi kesehatan fisik dan psikis, serta pendidikan yang baik. Di dalam masa remaja terjadi apa yang dinamakan growth spurt atau pertumbuhan cepat, juga pubertas. Pada fase tersebut, terjadi pertumbuhan fisik disertai perkembangan mental-kognitif, psikis, juga terjadi proses tumbuh kembang reproduksi yang mengatur fungsi seksualitas.
Menkes bahwa masa remaja seringkali dianggap sebagai periode hidup yang paling sehat. Hanya saja, pertumbuhan fisik pada remaja tidak selalu disertai dengan kematangan kemampuan berpikir dan emosional. Selain itu, di masa remaja juga terjadi proses pengenalan jati diri, dan kegagalan dalam proses pengenalan diri ini bisa menimbulkan berbagai masalah.
Sumber :

Data Diri



Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Hai teman¸ gimana kabarnya hari ini? Alhamdulillah, pasti sehat bukan?
Hmmm, kenalan dulu ya bolehkan?
Ok, perkenalkan nama aku Iga Ayu Lestari biasa dipanggil Iga. Aku lahir di Magetan pada tanggal 27 Juni 1997 kalau mau tahu umurku ya bisa dihitung sendirilah, hehehehe.

Mau tahu tempat tinggalku masih di kota Magetan provinsi Jawa Timur, Indonesia. Jika belum tahu bisa dilihat di Google Maps,

Hobiku membaca komik atau manga (Webtoon) dan dengerin music apa aja pokoknya enak didengerin.

Aku masih menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah Surakarta, jurusan Ilmu Gizi yang sebelumnya aku kuliah Diploma 3 (D3) di Akademi Gizi Karya Husada Kediri, terus kenapa di UMS ngapain? Aku melanjutkan study S1 Ilmu Gizi di UMS jadi sekarang mahasiswa transfer gitu. Hehe

Sekian dalam postingan aku kali ini. Terima kasih yang telah membuka dan membawa blogku dan mohon maaf apabila ada perkataan yang tidak berkenan atau terlalu alay sehingga tidak berkenan di hati teman-teman.

Wassalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh

Kamis, 22 November 2018

Hipertensi







A.  Definisi

Apa itu hipertensi?
Hipertensi lebih dikenal dengan penyakit tekanan darah tinggi. Tekanan darah adalah kekuatan aliran darah dari jantung yang mendorong dinding pembuluh darah (arteri). Kekuatan tekanan darah dapat berubah dari waktu ke waktu, dipengaruhi oleh aktivitas apa yang sedang dilakukan jantung (misalnya sedang berolahraga atau dalam keadaan normal/istirahat) dan daya tahan pembuluh darahnya.
Peningkatan ini menyebabkan jantung harus bekerja lebih keras dari biasanya untuk mengedarkan darah melalui pembuluh darah. Tekanan darah melibatkan dua pengukuran, sistolik dan diastolik, tergantung otot jantung berkontraksi (sistolik) atau berelaksasi antara denyut (diastolik). Tekanan darah normal pada saat istirahat adalah dalam kisaran sistolik (bacaan atas) 120 mmHg dan diastolik (bacaan bawah) 80 mmHg. Tekanan darah tinggi terjadi bila terus-menerus berada diatas kisaran 120/80 mmHg.

B.  Penyebab Hipertensi
Hipertensi dapat dikelompokan menjadi dua golongan yaitu:
1.      Hipertensi Esensial atau primer
Hipertensi essensial (primer) adalah hipertensi tanpa kelainan dasar patologis yang jelas. Lebih dari 90% kasus merupakan hipertensi essensial. Penyebab hipertensi meliputi (Nafrialdi, 2009).:
a.       Faktor genetik
·         Asupan garam yang tinggi
·         Stress
·         Reaktivitas pembuluh darah terhadap vasokontriktor
·         Resistensi insulin dan lain-lain
b.      Faktor lingkungan
·         Kebiasaan merokok
·         stress emosi
·         Obesitas dan lain-lain

Pada sebagian besar pasien, kenaikan berat badan  yang berlebihan dan gaya hidup ampaknya memiliki peran yang utama dalam menyebabkan hipertensi. Kebanyakan pasien hipertensi memiliki berat badan yang berlebihdan penelitian padaberbagai populasi menunjukkan bahwa kenaikan berat badan yang berlebih (obesitas) memberikan risiko 65-70 % untuk terkena hipertensi primer (Guyton, 2008).

2.      Hipertensi Sekunder
Meliputi 5 - 10% kasus hipertensi merupakan hipertensi sekunder dari penyakit komorbid atau obat - obat tertentu yang dapat meningkatkan tekanan  darah. Pada kebanyakan kasus, disfungsi renal akibat penyakit ginjal kronis atau penyakit renovaskular adalah penyebab sekunder yang paling sering. Obat - obat tertentu, baik secara langsung ataupun tidak, dapat menyebabkan hipertensi atau memperberat hipertensi dengan menaikkan tekanan darah (Oparil, 2003).
Hipertensi yang penyebabnya dapat diketahui, sering berhubungan dengan beberapa penyakit misalnya ginjal, jantung koroner, diabetes dan kelainan sistem saraf pusat (Sunardi, 2000).

C.  Faktor dapat meningkatkan risiko Hipertensi
1.      Faktor risiko yang tidak dapat diubah
·         Usia
Usia mempengaruhi terjadinya hipertensi. Dengan bertambahnya umur, risiko terkena hipertensi menjadi lebih besar sehingga prevalensi hipertensi  di kalangan usia lanjut cukup tinggi, yaitu sekitar 40%, dengan kematian sekitar di atas usia 65 tahun (Depkes, 2006).
·         Jenis Kelamin
Faktor gender berpengaruh pada terjadinya hipertensi, dimana pria lebih banyak yang menderita hipertensi dibandingkan wanita, dengan rasio sekitar 2,29 untuk peningkatan tekanan darah sistolik. Pria diduga memiliki gaya hidup yang cenderung dapat meningkatkan tekanan darah dibandingkan dengan wanita (Depkes, 2006).
·         Keturunan (Genetika)
Riwayat keluarga dekat yang menderita hipertensi (faktor keturunan) juga mempertinggi risiko terkena hipertensi, terutama pada hipertensi primer (essensial). Tentunya faktor genetik ini juga dipenggaruhi faktor- faktor lingkungan, yang kemudian menyebabkan seorang menderita hipertensi. Faktor genetik juga berkaitan dengan metabolisme pengaturan garam dan renin membran sel. Menurut Davidson bilakedua orang tuanya menderita hipertensi, maka sekitar 45% akan turun ke anak- anaknya dan bila salah satu orang tuanya yang menderita hipertensi maka sekitar 30% akan turun ke anak - anaknya (Depkes, 2006).

2.      Faktor risiko yang dapat diubah
·         Kegemukan (obesitas)
Kegemukan (obesitas) adalah presentase abnormalitas lemak yang dinyatakan dalam Indeks Massa Tubuh (IMT) yaitu perbandingan antara berat badan dengan tinggi badan kuadrat dalam meter. pada penderita hipertensi  ditemukan sekitar 20 - 33% memiliki berat badan lebih ( overweight) (Depkes, 2006).
·         Stress
Stress atau ketegangan jiwa (rasa tertekan, murung, rasa marah, dendam, rasa takut dan rasa bersalah) dapat merangsang kelenjar anak ginjal melepaskan hormone adrenalin dan memacu jantung berdenyut lebih cepat serta lebih kuat, sehingga tekanan darah akan meningkat. Jika stress berlangsung lama, tubuh akan berusaha mengadakan penyesuaian sehingga timbul kelainan organis atau perubahaan patologis. Gejala yang muncul dapat berupa hipertensi atau penyakit maag. Diperkirakan, prevalensi atau kejadian hipertensi pada orang kulit hitam di Amerika Serikat lebih tinggi dibandingkan dengan orang kulit putih disebabkan stress atau rasa tidak puas orang kulit hitam pada nasib mereka (Depkes, 2006).

·         Merokok
Zat - zat kimia beracun seperti nikotin dan karbon monoksida yang dihisap melalui rokok yang masuk ke dalam aliran darah dapat merusak lapisan endotel pembuluh darah arteri yang mengakibatkan proses artereosklerosis dan tekanan darah tinggi. Pada studi autopsi, dibuktikan kaitan erat antara kebiasaan merokok dengan adanya artereosklerosis pada seluruh pembuluh darah. Merokok juga meningkatkan denyut jantung dan kebutuhan oksigen untuk disuplai ke otot - otot jantung. Merokok pada penderita tekanan darah tinggi semakin meningkatkan risiko kerusakan pada pembuluh darah arteri (Depkes, 2006).

·         Olahraga
Olahraga dapat menurunkan risiko penyakit jantung koroner melalui mekanisme penurunan denyut jantung, tekanan darah, penurunan tonus simpatis, meningkatkan diameter arteri koroner, sistem kolateralisasi pembuluh darah, meningkatkan HDL (High Density Lipoprotein) dan menurunkan LDL(Low Density Lipoprotein) darah. Melalui kegiatan olahraga, jantung dapat bekerja secara lebih efisien. Frekuensi denyut nadi berkurang, namun kekuatan jantung semakin kuat, penurunan kebutuhan oksigen jantung pada intensitas tertentu, penurunan lemak badan dan berat badan serta menurunkan tekanan darah (Cahyono, 2008).

·         Pola makan
·         Kecanduan Alkohol

D.  Gejala Hipertensi
Secara umum, beberapa gejala hipertensi yang sering dialami banyak orang termasuk:
·         Sakit kepala yang parah
·         Pusing
·         Penglihatan buram
·         Merasa kelalahan
·         Tampak kebingungan
·         Nyeri di daerah dada
·         Sulit bernapas
·         Denyut jantung tidak teratur
·         Sensasi berdebar di bagian dada, leher, atau telinga
·         Terdapat darah dalam urin

E.   Cara Pencegahan Hipertensi
Berikut beberapa tips untuk mengurangi asupan garam dari makanan sehari-hari yang dikompilasi dari beberapa sumber:
1.      Aktif bergerak
2.      Berhenti merokok
3.      Konsumsi lebih banyak produk segar dan kurangi makanan olahan.
4.      Batasi penggunaan garam pada makanan Anda dengan cara menggantinya dengan rempah-rempah tertentu yang dapat memperkaya rasa atau gunakan bumbu pengganti garam.
5.      Pilih produk makanan yang rendah garam.
6.      Perbanyak konsumsi buah dan sayur.
7.      Bila harus makan produk olahan, cerdaslah dalam membaca label.
8.      Bilas semua makanan kaleng sebelum dimakan.
9.      Mengelola stress

F.    Diet Hipertensi
Diet Hipertensi diberikan kepada pasien dengan tekanan darah di atas normal
Tujuan diet:
·         Membantu menurunkan tekanan darah
·         Membantu menghilangkan penimbunan cairan dalam tubuh atau edema atau bengkak *)

*) Penyebab timbunan air dalam tubuh: kegagalan tubuh untuk mengatur keseimbangan cairan, akibatnya tubuh tidak mampu mengeluarkan garam natrium yang berlebihan dalam jaringan. Natrium ini akan mengikat air sehingga menimbulkan penimbunan cairan dalam tubuh.
Syarat diet:
·         Makanan beraneka ragam mengikuti pola gizi seimbang
·         Jenis dan komposisi makanan disesuaikan dengan kondisi penderita
·         Jumlah garam disesuaikan dengan berat ringannya penyakit dan obat yang diberikan

Pengaturan Makanan
MAKANAN YANG DIANJURKAN
·    Makanan yang segar: sumber hidrat arang, protein nabati dan hewani, sayuran dan buah-buahan yang banyak mengandung serat.
·    Makanan yang diolah tanpa atau sedikit menggunakan garam natrium, vetsin, kaldu bubuk.
·    Sumber protein hewani: penggunaan daging/ ayam/ ikan paling banyak 100 gram/ hari. Telur ayam/ bebek 1 butir/ hari.
·    Susu segar 200 ml/ hari
MAKANAN YANG DIBATASI
·    Pemakaian garam dapur
·    Penggunaan bahan makanan yang mengandung natrium seperti soda kue
MAKANAN YANG DI HINDARI
·    Otak, ginjal, paru, jantung, daging kambing
·    Makanan yang diolah menggunakan garam natrium
-     Crackers, pastries, dan kue lain-lain
-     Krupuk, kripik dan makanan kering yang asin
·    Makanan dan minuman dalam kaleng: sarden, sosis, kornet, sayuran dan buah-buahan dalam kaleng
·    Makanan yang diawetkan: dendeng, abon, ikan asin, ikan pindang, udang kering, telur asin, telur pindang, selai kacang, acar, manisan buah
·    Mentega dan keju
·    Bumbu-bumbu: kecap asin, terasi, petis, garam, saus tomat, saus sambel, tauco dan bumbu penyedap lainnya
·    Makanan yang mengandung alcohol misalnya: durian, tape

Cara mengatur diet:
·         Rasa tawar dapat diperbaiki dengan menambah gula merah, gula pasir, bawang merah, bawang putih, jahe, kencur, salam dan bumbu lain yang tidak mengandung atau sedikit garam Na.
·         Makanan lebih enak ditumis, digoreng, dipanggang, walaupun tanpa garam
·         Bubuhkan garam saat di atas meja makan, gunakan garam beryodium (30 – 80 ppm), tidak lebih dari ½ sendok teh/ hari
·         Dapat menggunakan garam yang mengandung rendah natrium

Contoh Menu:

Pagi
Siang
Malam
Nasi
Telur bumbu
balado
Tumis buncis



Jam 10.00
(Selingan)
Jus buah
Nasi
Ikan pepes
Sambal goreng kering tempe
Sayur bening bayam
Buah: pepaya

Nasi
Ayam bakar
Oseng-oseng tahu
dan cabe hijau
Cah sayuran
Buah: jeruk manis

Pukul 21.00
Crackers tawar atau buah


Daftara Pustaka
https://dinkes.inhukab.go.id/?p=3330 
http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2013/08/Brosur-Diet-Hipertensi.pdf 



Kuliah Multimedia Gizi

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Hai postingan kali ini aku akan menceritakan sedikit mengenai mata kuliah Multimedia Gizi. ...